Sudah menjadi hal yang penting mencari pengalaman pembelajaran dari orang lain untuk memberikan penilaian baik-kurang, begitu pun adanya dengan organisasi. Dari organisasi ataupun sekedar komunitas atau kumpulan beberapa orang biasa melakukan studi banding. Itulah yang dilakukan juga oleh PRISMA sebagai lembaga riset fakultas yang terus berusaha berbaik diri dari prestasi yang sudah ditorehnya, terlebih dengan kondisi usia yang masih balita masih imut-imut. Ibarat manusia, balita ini masih terus belajar-belajar dan belajar.
Agenda akhir kepengurusan ini memang selalu di tunggu-tunggu, selain bisa menambah saudara dari sahabat ilmiah universitas lain, dengan ini juga bisa menjadi ajang untuk refreshing selepas ujian. Tahun ini ITS dan Unair menjadi universitas Surabaya yang terpilih untuk di kunjungi. Setelah meewati persiapan selama kurang lebih satu minggu, Prisma-pun melenggang langkah di atas bus menuju kota Surabaya. Dinginnya angin Malang tak lagi terasa sejuk ketika bus berjalan semakin menjauh dari kota Malang menuju kota Surabaya. Namun hal ini jelas tidak menyurutkan semangat juang para punggawa Prisma yang siap menempa ilmu baru di kota Pahlawan. Siang semakin menjelang, kemacetan kota besar seperti Surabaya ini tidak terelakkan. Karnanya pun, kami terlambat sampai di tujuan pertama yaitu Universitas Airlangga. Pun dengan keterlambatan kami, saudara-saudara dari Unair tetap menerima kedatangan kami dengan senyum lebar tanpa gurat kekecewaan.
Menurunkan kaki dari kendaraan yang sedari pagi membawa kami lari dari kota Malang, menginjakkan kaki di pelataran parkir depan Rektorat Unair. Menuju ruang yang di belakang rektorat, dan disambut udara dingin AC yang meluruhkan segala hawa panas yang sedari lama kami tahan. Sudah siap nampak saudara Unair menyambut kedatangan kami, selain dari saudara UKM Penalaran Unair di dalam ruangan tersebut juga hadir staff ahli bidang Penalaran Unair dan dosen Pembina UKM Penalaran.
Sambutan pertama di sampaikan oleh ketua umum tahun 2012 yang baru beberapa hari yang lalu dimisioner, dengan bijaksananya beliau menyampaikan sambutan hangat dan rasa terimakasih kepada kami Universitas Brawijaya yang berkenan hadir ke UKM Penalaran. Dilanjutkan dengan sambutan dari staff ahli ketua bidang Penalaran Unair yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sinergitas dari UKM-UKM bidang penalaran terutama di Jawa Timur. Karena sudah tidak diragukan lagi, Jawa Timur terbilang unggulan dalam prestasi baik kepenulisan ilmiah ataupun bidang yang lain. Ketua umum Prisma juga mendapatkan kesempatan menyampaikan sambutan untuk saudara-saudara Unair.
Sudah semua sambutan disampaikan, pembina UKM Penalaran menyampaikan napak tilas dari pembentukan UKM Penalaran Unair tersebut. Bukan hal yang mudah mendirikan suatu organisasi, begitu ujar dari pendiri sekaligus ketua pertama UKM Penalaran yang juga merupakan mahasiswa S3 Universitas Brawijaya ini. Dengan membawa dasar “Pentingnya perwujudan ide-ide UKM Bidang Ilmiah Level Universitas” beliau bersama dengan beberapa rekannya memperjuangkan pembentukan dari UKM Penalaran ini. Dan ternyata di balik berdirinya UKM ini juga terdapat peranan dari Fordi Mapelar UB yang dulu sempat menjadi objek pembelajaran dari pembentukannya. Pun sempat terucap istilah hangat dari beliau yaitu, “Ini adalah keberlanjutan dari persahabatan Prabu Brawijaya dan Prabu Airlangga”. Berlanjut dari kilas balik ke sekian puluh tahun yang lalu, sharing-sharing dari kedua belah pihakpun berlangsung seru. Banyak yang hal-hal yang berbeda dan menjadi ide tersendiri untuk berbaik bagi kedua belah pihak. Selama kurang lebih tiga jam studi banding berlangsung, Prisma pun harus segera undur diri karena masih terdapat janji yang lain di kampus sebelah. Karnanya selepas dari foto bersama dan berjalan-jalan sekitar Unair, rombongan mahasiswa haus ilmu ini berlenggang meninggalkan Universitas Airlangga menuju Institut Teknologi Surabaya kampus C.
Meski terlambat sekian waktu dari perjanjian dengan pihak ITS, hal ini tidak menyurutkan niat kami untuk saling bertukar pikiran. Departemen Riset dari Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF) mejadi tujuan studi kami yang selanjutnya. Berlabuh di fakultas Teknik Industri dan diteruskan menuju Jurusan Tekfis. Tak kalah dengan saudara di Unair, saudara-saudara di ITS juga menyambut kami dengan hangat. Dalam balutan kesederhanaan dan kekeluargaan kami dibawa menuju suatu ruang kuliah. Sudah tertata rapi kursi dan segala atributnya, kami memulai sharing-sharing terkait kepenulisan dan organisasi oleh HMTF dan Prisma.
Sama halnya dengan stuba Unair, di ITS pun dimulai dengan sambutan-sambutan dan dilanjutkan dengan sharing. Meski hari sudah sore, tidak menyurutkan kami untuk bertukar pengalaman. Banyak ilmu dan pengalaman yang kami peroleh dari stuba ITS ini. Perbedaan demi perbedaan satu sama lain membuka inspirasi pergerakan dan menjadi pembelajaran penting untuk kami semua. Treatment-treatment khusus yang di berlakukan di ITS menjadikan mahasiswa disana tergerak untuk menulis. Tak salah ketika, di PIMNAS 25 yang lalu dan sekian banyak gelanggang lomba kepenulsian tingkat nasional terdapat wajah-wajah mahasiswa ITS. Hari semakin sore, sempit waktu yang kami miliki untuk bertukar fikiran secara luas. Namun dari pertemuan yang singkat ini sungguh terasa lega dan puas atas apa yang kami dapatkan. Senja mulai berlabuh di Surabaya, hari mulai gelap, meski kehausan akan share ilmu diantara Prisma dan Riset HMTF ITS ini masih sangat tinggi acara harus di sudahi. Namun tidak menutup kemungkinan koordinasi dan komunikasi akan tetap bisa dilakukan melalui jaringan komunikasi modern yang semakin canggih. Sebelum kami melanjutkan perjalanan dan pulang terlebih dahulu kami sholat kembali di masjid ITS, selepas itu pun pergi meninggalkan bumi ITS.
Kesan mendalam kami peroleh hari itu, cukup banyak ilmu yang berhasil kami dapatkan pun dengan tambahan saudara yang kedepannya kami berhara tetap terjalin indah. Setelah seharian berputar-putar di Surabaya, akhirnya kami kembali ke Malang dan melepas lelah dengan bercanda, menyanyi bahkan tertidur di dalam bus. Pukul 22.15 kami tiba kembali di bumi Arema, namun dengan rasa yang berbeda karena kami pulang membawa sejuta bahasan ilmu yang nantinya bisa bermanfaat bagi keberlanjutan organisasi tercinta ini. Terimakasih untuk saudara kami di Universitas Airlangga dan Istitut Teknologi Surabaya.(rfs, 2013)
Leave a Reply